Pasar Modal Indonesia Diburu Investor Asing
By Admin
JAKARTA - Kinerja
Indeks Saham Gabungan (IHSG) di awal tahun 2016 ini mampu menorehkan hasil
positif. Hal itu juga didukung dari aliran dana investor asing masuk ke pasar
modal Indonesia.
Berdasarkan data Bursa
Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 5,47 persen ke
level 4.844,04 secara year to date (Ytd). Penguatan IHSG ini
juga didukung sejumlah sektor saham.
Kinerja IHSG ini pun
berada di posisi kedua, di bawah bursa saham Thailand. Indeks saham Thailand
(SET Index) mencatatkan kinerja di posisi pertama dengan kenaikan 6,79 persen
di antara bursa saham global.
Posisi ketiga
ditempati bursa saham Filipina dengan menguat 0,16 persen. Sementara itu, bursa
saham lainnya cenderung tertekan. Bursa saham China alami penurunan terbesar
dengan turun 19,20 persen hingga perdagangan saham kemarin. Disusul bursa saham
Jepang merosot 10,89 persen.
Hingga perdagangan
saham kemarin, sektor saham barang konsumsi mencatatkan kenaikan tertinggi
mencapai 17,79 persen. Kemudian disusul sektor saham manufaktur sebesar 13,96
persen dan sektor saham aneka industri sebesar 10,24 persen.
Aliran dana investor
asing pun mencapai Rp 3,48 triliun sepanjang 2016. Aksi beli asing ini cukup
besar mencapai Rp 980,7 miliar pada perdagangan saham kemarin.
Analis PT Investa
Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan, ada sejumlah faktor membuat investor asing
masuk ke Indonesia. Faktor makro ekonomi mendukung penguatan aliran dana
investor asing. Apalagi dengan selisih suku bunga acuan dan inflasi lebar.
Tercatat suku bunga acuan di kisaran 7 persen. Sementara itu, inflasi tercatat
4,42 persen secara YoY.
"Selisih suku
bunga dan inflasi lebar itu yang didapatkan. Investor asing juga mencarireturn,
dan kita lihat pasar masih akan naik," kata Hans.
Kedua, pertumbuhan
ekonomi Indonesia cukup baik pada kuartal IV 2015. "Ditambah suku bunga
negatif di Eropa dan Jepang," ujar Hans, Jumat (4/3/2016)
Hans menambahkan,
faktor perbaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga
mendukung aliran dana investor asing masuk ke pasar modal. Kurs referensi
jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) telah menguat sekitar 5,3 persen dari
posisi 13.898 per dolar AS menjadi 13.159 per dolar AS. (mk)